ANALISIS MATERI PKn SD KELAS I



ANALISIS MATERI PKn SD KELAS I
            Berdasarkan materi Pendidikan Kewarganegaraan SD kelas I terdiri dari  5 bab pada semester I dan 4 bab pada semester II yang meliputi:
1.      Diri Sendiri
2.      Keluarga
3.      Lingkungan
4.      Kejadian Sehari-hari
5.      Ketertiban
6.      Gejala Alam dan Peristiwa
7.      Rekreasi
8.      Pekerjaan
9.      Tempat Umum
Dari 9 bab tersebut dapat dianalisis kesesuaiannya dengan landasan, fungsi, peran, dan misi PKn.

A.    Bab 1: Diri Sendiri
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
          Berdasarkan materi-materi yang dipelajari pada bab ini yang meliputi perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa  telah sesuai dengan landasan formal PKN yaitu UUD 1945 khususnya BAB XA pasal 28 H tentang Hak Asasi Manusia.
           Selain itu juga sesuai dengan landasan non formal yaitu nilai, moral dan norma  pancasila sila ke 3 yaitu persatuan Indonesia yang menjadi sistem nilai dan keyakinan diri dan kehidupan bangsa. Hal itu juga sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di dalam masyarakat.

2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Sesuai dengan tujuan pembelajaran pada bab ini, diantaranya sebagai pendidikan norma, moral dan nilai dalam kehidupan bermasyarakat seperti menghargai perbedaan agama, suku dan ras dalam kehidupan bermasyarakat agar terciptanya kedamaian dalam masyarakat. 

B.     Bab 2 : Keluarga
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Materi pada bab ini sesuai dengan landasan formal yaitu sesuai dengan Pancasila sila ke 3 yaitu Persatuan Indonesia, juga sesuai dengan landasan non formal yaitu sesuai dengan nilai, norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian peserta didik diharapkan dapat melaksanakan hidup rukun di rumah seperti menyayangi saudara yang lebih muda dan menghomati yang lebih tua, maupun hidup rukun di sekolah.
2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Materi yang dipelajari dalam bab ini sesuai dengan fungsi, peran, dan misi PKn yaitu sebagai pendidikan  norma. Hal tersebut dapat diketahui dari tujuan pembelajaran pada bab ini, yaitu menjelaskan tentang hidup rukun di rumah dan di sekolah.
Berdasarkan isi materi di dalamnya, mampu mendorong peserta didik agar mengetahui lebih dalam tentang makna hidup rukun untuk kemudian menerapkannya dalam kehiduapn sehari agar membuat hidup menjadi damai dan tentram.

C.    Bab 3: Lingkungan
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Pada bab ini mempelajari tentang persaudaraan di rumah dan persaudaraan di sekolah, hal ini sesuai   landasan formal dengan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan sila ke-3, serta landasan non formal seperti meningkatkan rasa persaudaraan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mempelajari materi tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai, moral dan norma sesuai yang berlaku dalam masyarakat.                                                                          
2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Materi pada bab ini sesuai dengan fungsi, peran, dan misi PKn yaitu sebagai pendidikan nilai, moral, dan norma dalam bermasyarakat. Dengan menerapkan makna materi tersebut paserta didik dapat menciptakan kehidupan yang rukun dengan siapa saja dan dimana saja.

D.    Bab 4: Kejadian Sehari-hari
1.                            Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Pada bab ini mempelajari tentang tata tertib di rumah dan tata tertib di sekolah. Hal ini sesuai dengan landasan formal. Selain itu juga sesuai dengan landasan non formal keharusan dalam pembinaan dan peningkatan SDM, tata tertib yang dilaksanakan dengan baik akan tercipta kerukunan yang baik juga.
2.                           Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Fungsi, peran dan Misi yang sesuai yaitu sebagai pendidikan norma,moral dan nilai. Bahwa dalam masyarakat telah mengatur ketertiban agar teratur dan disiplin dalam segala aspek-aspeknya.

E.     Bab 5: Ketertiban
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Pada bab ini mempelajari tentang patuh dan tertib di rumah dan patuh dan tertib di sekolah. Hal ini sesuai dengan landasan formal dan non formal sehingga dapat membuat anak menerapkan rasa patuh terhadap ketertiban di rumah maupun di sekolah.

2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
 Fungsi, peran dan misi PKn pada materi terssebut sebagai pendidikan norma, moral, dan nilai. Di dalam kehidupan masyarakat harus selalu patuh pada norma yang berlaku, dalam hai ini patuh dan tertib di rumah dan di sekolah.

F.     Bab 6: Gejala Alam dan Peristiwa
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Pada materi ini menjelaskan tentang menghargai hak anak di rumah dan menghargai hak anak di sekolah.  Hal ini sesuai dengan landasan formal yaitu UUD 1945 khususnya BAB XA pasal 28 B dan C tentang Hak Asasi Manusia dan  juga sesuai dengan kepmen no 24 tahun 2007 tentang berhak untuk mendapatkan sarana dan prasarana yang sesuai di sekolah.
Selain itu juga sesuai landasan non formal yaitu sesuai dengan nilai, moral, dan norma pancasila.
2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Fungsi, Peran, dan Misi PKn sesuai dengan materi tersebut yaitu sebagai pendidikan nilai, moral dan norma yang sesuai dengan kehidupan masyarakat. Misalkan menghargai hak anak di rumah seperti mendapatkan kasih sayang dari orang tua maupun hak anak di sekolah seperti mendapatkan pendidikan yang layak.

G.    Bab 7: Rekreasi
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Materi ini menjelaskan tentang hak anak untuk bermain, hak untuk belajar dengan gembira, hak untuk didengar pendapatnya. Hal ini sesuai dengan landasan formal yaitu UUD 1945 khususnya BAB XA pasal 28 B dan C tentang Hak Asasi Manusi, dan sesuai dengan nilai Pancasila sesuai sila ke 2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Fungsi, Peran, dan Misi PKn materi tersebut sebagai pendidikan nilai, moral, dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Anak di sekolah berhak atas pendidikan yang layak, sumber-sumber pelajaran yang baik serta sarana dan prasarana yang memadai.

H.    Bab 8: Pekerjaan
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Pada bab ini menjelaskan tentang hidup teratur di rumah dan hidup teratur di sekolah. Hal ini sesuai dengan landasan formal maupun landasan non formal seperti keharusan pembinaan sikap hidup teratur di rumah maupun di sekolah. Selain itu juga sesuai dengan nilai,  moral, dan norma yang berlaku dalam kehidupan.
2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Fungsi, peran dan misi PKn yaitu sebagai pendidikan nilai, moral, dan norma. Pada materi ini peserta didik dapat menerapkan hidup yang teratur sehingga akan memberikan keuntungan bagi diri sendiri maupun orang lain.

I.       Bab 9: Tempat Umum
1.      Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
Materi pada bab ini meliputi patuh di lingkungan tempat tinggal dan patuh di jalan raya. Hal ini sesuai dengan landasan formal yaitu UUD 1945 dan sesuai dengan landasan non formal yaitu keharusan peningkatan kepatuhan terhadap aturan yang ada baik di lingkungan maupun perturan lalu lintas sehingga akan tercipta lingkungan yang aman dan kondusif.
Selain itu juga sesuai dengan nilai, moral dan norma yang berlaku di masyarakat.
2.      Fungsi, Peran, dan Misi PKn
Fungsi, Peran, dan Misi PKn yaitu sebagai pendidikan nilai, moral dan norma yang berlaku yaitu dapat menciptakan peserta didik untuk patuh pada lingkungan tempat tinggal dan patuh pada peraturan lalu lintas.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Contoh Proposal Makanan Khas Daerah Ubi Ungu

Image
BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam makanan dari yang kecil hingga yang besar dan dari yang murah hingga yang mahal. Untuk kebutuhan sehari-hari banyak sekali aktivitas yang dijalani oleh setiap orang. Dengan aktivitas yang semakin padat, membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan-makanan yang tersedia di pasaran saat ini memenag sudah beragam, tetapi umumnya makanan tersebut bukanlah makanan khas daerah yang khas Indonesia. Harga yang ditawarkan biasanya terlalu mahal, dan juga kualitas serta manfaat yang terkandung didalamnya kurang meyakinkan. Salah satu Makanan Khas daerah yang cukup sederhana, tetapi sangat cocok untuk cemilan bersama keluarga, sahabat, dan orang tersayang, dan sekaligus merupakan makanan yang juga cukup mengenyangkan adalah “KRIPIK UBI UNGU”. Makanan Kripik Ubi Ungu ini merupakan makanan khas daerah Malang.
Read more

Contoh-Contoh Geguritan

 Dibawah ini ada beberapa contoh geguritan. Geguritan ini saya buat pada saat saya mendapatkan tugas bahasa Jawa. Geguritan ini memang jauh dari kata sempurna, namun mungkin geguritan ini bisa menjadi referensi bagi anda .  Nggolet Ngilmu Bocah bocah Ayo pada sregep sekolah Sinau kanti bener Kanggo kauripan kang luih becik Bocah bocah Tak kandhani ngene Sinau kathi temenan Lan merguru marang wong kang becik Hei bocah bocah Eling marang wong tua Banggaake wong tua Kanthi sinau lan donga sing sregep Tak kandhani sepisan maning Sinau kanthi sregep Donga kang temenan Ngrubah nasib kang luih becik Gusti Allah Ingkang Maha Pencipta Gusti Gusti Allah ingkang Agung Gusti Allah ingkang Kuasa Sang pencipta jagad raya Birune segara kang amba Ijone gunung lan wit witan Pulaunipun ugi kathah Kewanipun maneka werna Langit kang ambane kanthi ra ana ujunge Akehe lintang kang kedhap kedhip
Read more

Contoh Makalah Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A.   Latar Belakang Pergerakan nasional lahir dari penderitaan rakyat. Bangsa Indonesia terbelakang disemua bidang. Mereka miskin, ekonominya dikuasai bangsa asing. Pendidikan Indonesia pun tertinggal, sebahagian besar rakyat masih buta huruf. Jumlah sekolah lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk yang relatif banyak. Lagi pula tidak semua orang bebas memasuki sekolah. Rakyat biasa hanya bisa memasuki sekolah rendah pribumi. Murid-murid hanya diajar sekedar membaca, menulis dan berhitung, setelah tamat mereka hanya diangkat sebagai pegawai rendah dengan gaji yang kecil atau sedikit. Pendidikan yang memakai sistem barat hanya boleh diikuti oleh anak pegawai yang bergaji besar atau banyak, anak bangsawan atau anak orang kaya. Rakyat tidak mempunyai tempat untuk mengadu nasib. Penguasa-penguasa pribumi tidak berkuasa lagi. Raja-raja dan para Bupati hanya memerintah sesuai kehendak Belanda. Bahkan, banyak diantaranya dijadikan alat untuk menindas raky
Read more